Implementasi SAP di PT Jamu Puspo Internusa

Implementasi SAP pada PT Jamu Puspo Internusa
PT Jamu Puspo Internusa merupakan perusahaan produsen berbagai minuman dan obat yang terbuat dari mengkudu yang didirikan pada tahun 2001. Salah satu produk Jamu Puspo yang terkenal adalah herbal pacekap. Jamu Puspo memiliki lahan sendiri untuk input mengkudunya. Perusahaan tidak mengambil mengkudu dari pihak lain karena mengkudu yang akan diolah harus dalam pengamatan khusus sehinga kualitas terjamin. Selain itu perusahaan juga memiliki laboratorium sendiri yang dapat digunakan penelitian untuk menunjang produktivitas perusahaan. Perusahaan ini awalnya hanya menjual produk herbalnya di dalam negeri akan tetapi mulai tahun 2005, perusahaan mulai merambah pasar luar negeri salah satunya di UEA.
Pangsa pasar Jamu Puspo didalam negeri makin tahun makin besar ditambah dengan permintaan dari luar negeri yang terus membesar, maka perusahaan merasa perlu melakukan efisiensi demi menjawab tantangan ekspor ini. Hal yang dirasa cukup penting oleh perusahaan yang dapat diefisienkan adalah database yang tidak terintegrasi, sehingga dapat mengurangi akurasi data. Selain itu data tidak dapat dilihat secara "single view." Setiap departemen pada perusahaan juga menggunakan sitem manual yang berbeda-beda. Dengan alasan-alasan tersebut, perusahaan memutuskan untuk mengimplementasikan SAP.
Selain alasan integrasi sistem atau dapat dikatakn juga mengganti sistem lama dengan sistem baru dan juga merubah business process kearah yang efisien, alasan perusahaan menggunakan SAP ada beberapa macam. Alasan tersebut adalah penerapan SAP dapat meningkatkan prestige perusahaan dan juga dapat dijadikan keunggulan kompetitif oleh perusahaan.
Penerapan SAP pada perusahaan ini ternyata dapat dikatakan berhasil, terbukti dengan makin efisiennya kinerja perusahaan. Akses terhadap laporan menjadi lebih cepat dan akurat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu tingkat turnover karyawan juga mulai menurun dengan diterapkannya SAP.
Penerapan sistem baru identik dengan biaya yang sangat besar. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini sebenarnya dapat digantikan dengan output yang dihasilkan oleh sistem baru jika perusahaan dapat mengidentifikasikan masalah dengan tepat. Selain itu output yang bagus juga dapat dihasilkan dari perencanaan yang matang pada tiga hal penting dalam perubahan sistem informasi sebuah perusahaan. Ketiga hal tersebut adalah business process, people, dan technology. Business process yaitu kinerja bisnis ini yang akan mengalami perubahan dengan diterapkannya SAP pada perusahaan. People mencakup pengguna (karyawan) perusahaan yang akan berubah cara kerjanya dari sistem lama ke sistem baru. Yang terakhitr yaitu tekhnologi merupakan software maupun hardware yang digunakan dalam sistem yang akan diterapkan. Jika tiga hal penting diatas tidak dengan tepat diperhatikan dan ditangani maka biaya perubahan sistem akan sangat besar atau bahkan tidak akan mendatnagkan output sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu kunci keberhasilan dalam penerapan SAP adalah perumusan masalah yang tepat. Perusahaan Jamu Puspo ini dapat dengan tepat mengetahui kebutuhannya untuk dapat mengembangkan pangsa pasarnya yaitu mengenai permasalahan database yang tidak terintegrasi. Pencarian masalah yang tepat ini merupakan awal yang bagus bagi berjalnanya sistem baru yang akan dipilih oleh perusahaan seperti SAP pada perusahaan ini.
Selain perumusan masalah tersebut, Jamu Puspo juga bekerjasama dengan konsultan sehingga proses iplementasi SAP dapat berjalan sesuai dengan baik. Penggunaan SAP oleh perusahaan digunakan sesuai dengan keseluruhan modul yang ada. Selain itu menurut saya keberhasilan penerapan SAP di perusahaan ini juga dipengaruhi kesiapan managemen dalam menerima perubahan yang akan dihadapi. Kesiapan manager ini tentu saja juga mempengaruhi kesiapan dan harapan para karyawan akan adanya sistem baru yang tentu saja memberikan harapan besar bagi perusahaan untk eksis dan berkembang di bisnis ini.